Aceh Utara, BAP--Akibat dilanda Pandemi Covid-19, harga minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional Kota Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, Masi bertahan di harga 17 Ribu per Kg.
Minyak goreng curah itu banyak dikonsumsi masyarakat kelas bawah di kota ini masih tinggi harganya. Ketinggian harga minyak goreng itu membuat warga atau konsumen menjerit, hal itu disebabkan kenaikan komoditas tersebut, tetapi pedagang pun mengeluh kesulitan menjual karena mulai sepi pembelinya.
Amatan beritaacehpoe.net di Pasar tradisional Kota Panton Labu misalnya, harga minyak goreng curah masih bertahan Rp 17000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 14.000 per kilogram
"Harga minyak goreng yang cenderung naik dan bertahan pada harga tinggi membuat rakyat resah," kata Faridah warga yang berdomisili di seputaran kota Panton Labu , Minggu, 19/9/2021.
Dikatakan bahwa dirinya kecewa dengan adanya kenaikan harga minyak goreng curah dan belum ada tindakan dari Pemerintah atau Dinas terkait untuk turun ke pasar melihat langsung dan mengambil satu langkah terkait hal ini.
Sementara itu Ibrahim, pemilik toko kelontong di pasar tradisional Kota Panton Labu mengaku kebingungan karena harga minyak goreng semakin hari semakin naik.
"Saya sebagai pedagang bingung menjualnya, karena pembeli jadi sepi. Kasihan rakyat kecil karena terus merasakan kenaikan harga itu," ujarnya.
Dilanjutkannya bahwa pengaruh kenaikan harga sembako, termasuk minyak goreng itu, memang bukan cuma membuat ibu rumah tangga menjerit. Pedagang kecil yang sehari-harinya berjualan dengan modal pas-pasan juga terkena.
Umi (55) penjual keripik pisang mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, dirinya mendengar televisi harga bahan pokok naik karena imbas naiknya harga minyak goreng.
"Memangnya Pemerintah tidak bisa mengatasinya, saya dan warga berharap dalam dekat harga minyak goreng curah bisa turun harganya,apalagi menjelang Bulan Maulid Nabi," pungkasnya.
Posts
