-->

Nibong kembali menggalakkan Tradisi Berburu Tupai

Abdul Rafar author photo

Aceh Utara, BAP--Puluhan masyarakat secara swadaya kembali melakukan perburuan tupai, hal ini telah lama diwarisi turun-temurun di Gampong Alue ie Mirah kecamatan Nibong kabupaten Aceh Utara, Minggu 1/8/2021.

Hama tupai yang sangat meresahkan masyarakat ini sudah sangat membuat warga kewalahan, dimana hampir seluruh tanaman terancam gagal panen, apalagi sekarang lagi musim durian.

Ini benar-benar membuat kesal warga, hampir sebagian besar durian yang jatuh tidak terlepas dari bekas gigitan tupai, dan bukan hanya buah musiman saja.

Namun buah-buah hasil tanaman lainnya juga tidak luput dari ancaman hewan Rodentia (pengerat) ini, seperti Kakau, pinang, pepaya, jangung, kelapa, sawit, manggis, langsat, rambutan, mangga dan lainnya.
Berawal dari permasalahan yang komplit .

Rizky Rasmana selaku camat Kecamatan Nibong berinisiatif menghidupkan kembali tradisi budaya berburu tupai, dan langsung mendapat respon cepat dari Rasyidin Hs yang juga merupakan Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Aceh Utara.

"Berbekal semangat dan tekat menciptakan kesejahteraan petani, akhirnya sepakat mengambil titik pelaksanaan di Gampong Alue ie Mirah, dikarenakan disitu masih tersedianya peralatan dan pelaku" kata Rizky Rasmana.

Dilanjutkannya. Sebelum kegiatan dilakukan, terlebih dahulu Camat Nibong memerintahkan Zulfikar (Ketua Pemuda Gampong Alue ie Mirah) untuk memeriksa persiapan baik dari logistik dan peralatan agar tidak terkendala saat dilapangan.

"Kegiatan ini merupakan swadaya seluruh masyarakat, dan harapan camat, ini mesti kembali rutin dilakukan, mengingat hampir seluruh warga bergantung pendapatan dari sektor pertanian," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Abel Pasai selaku pemerhati Budaya, menurutnya hampir setiap tradisi budaya indatu orang Aceh itu memiliki nilai positif.

"Di Ureung Awai chiet ka meuteuntei, Geutanyoe manteng tarika-rika (Orang dahulu Sudah Jelas, Kita saja yang merekayasa)" ucapnya dalam bahasa istilah dengan bahasa Aceh meniru syair Rafly Kande seniman Aceh.

maka dari itu sudah saatnya untuk kembali merajut ukhuwah dan semangat membangun dari Meuseuraya /gotong-royong.

"inilah identidas kita, saling membantu, dan kerja-sama telah lama kita tinggalkan, maka wajar saja kondisi kita morat-marit belakangan ini" pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini