-->

Pemdes Kritis: Pemkab Aceh Utara Malah Kembali Potong Jerih Aparatur

Effendi Nurdin author photo

Aceh Utara, BAP--Honorium Perangkat Gampong kembali dimainkan. kabarnya honor atau jerih mereka (aparatur gampong) bakal disunat capai 55% pada tahun Anggaran 2021, menyusut jauh dari tahun sebelumnya.

Desus dan komplain aparatur desa mulai terdengar dari pemeritah gampong di Aceh Utara. Kabarnya juga, draft Peraturan Bupati siap diserahkan ke kecamatan yang berikutnya akan diteruskan ke geuchik gampong.

Pemangkasan honorium aparatur gampong tersebut meliputi, honor Ulèe Juroeng (Kepala Duson), Kasi Gampong (Kepala Urusan), Keurani Cut Keuangan (Bendahara Gampong) masing-masing sebesar Rp. 450.000 perbulan. Sementara, pada tahun 2020 honor mereka tersebut sebesar masing-masing Rp. 1.000.000 perbulannya.

Nasib serupa juga dialami oleh Tuha Peut, kabarnya, honor Tuha Peuet Gampong di Aceh Utara hanya sebesar Rp. 300.000 saja perbulan.

Mengenai hal tersebut, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) untuk Aceh Utara, mengakui telah pernah melakukan audiensi dengan badan legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara, guna untuk mempertahankan honorium perangkat desa tersebut. Mereka meminta untuk jangan dipangkas semberangan.

"Kita telah melakukan Audiensi dengan DPRK Aceh Utara mengenai hal itu (pemangkasan honor-red). Namun, sejauh ini kita belum mendapati hasil," kata Abu Bakar selaku ketua APDESI Aceh Utara dalam menjawab wartawan pada Minggu 03/01/2021.

Abu Bakar juga mengakui telah menyampaikan beberapa alasan kepada DPRK pada pertemuan audiensi itu, mereka telah memaparkan beberapa alasan yang bahwa, kenapa honor perangkat untuk tidak dilakukan pemotongan. 

Pihaknya juga berharap DPRK untuk meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengkaji terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.

"Pesan berantai di whatsapp telah beredar naskah Perbup Aceh Utara terkait Value anggaran Alokasi Dana Gampong (ADG) tahun 2021, disana memuatkan informasi anggaran honorium," jelas Abu Bakar.

Ia menambahkan, sejauh ini APDESI setempat belum mengantongi Perbup terbaru tersebut. 

"Harapan kita, Bapak Bupati untuk lebih mempertimbangkan lagi. Beban desa saat ini begitu besar, karena pemotongan honorium tersebut ditakutkan berakibat fatal bagi Pembangunan Desa di Aceh Utara kedepan," pintanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini