Aceh Timur, BAP--Akibat pandemi covid 19 yang melanda seluruh pelosok dunia telah membuat pendapatan Rumah Sakut Umum Zubir Mahmud, Aceh Timur terhutang miliaran rupiah.
Demikian disampaikan direktur RSUZA, Edi Gunawan dalam wawancara khusus dengan media ini, kamis 7/1/21. Menuru Edi, sejak pandemi covid terjadi, jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit menurun drastis sehingga pendapatan Rumah Sakit turun hingga 50 persen.
Akibatnya membuat manajemen Rumah Sakit terhutang kepeda pihak ketiga sekitar delapan milyar, baik itu dalam pengadaan biaya obat-obatan maupun pembayaran jasa lainnya seperti pembuangan limbah B 3.
Dijelaskan Edi, untuk meng-antisipasi kekurangan biaya operasional, pihak manajemen telah sepekat untuk memotong biaya jasa dokter dan petugas medis sebesar 3 persen dari total biaya jasa.
"Kami sudah membuat pertemuan dengan para dokter, dan mereka sudah sepakat mensubsidi biaya jasanya untuk membantua operasional Rumah Sakit" kata Edi.
Selain itu tambah Edi, pihaknya juga telah mendapat subsidi dari pemerintah Aceh Timur sebesar Rp1 milyar, namun Rumah Sakit masih butuh sekitar Rp7 miliar lagi untuk melunasi hutang.
Edi berharap pemerintah Aceh dan Pusat dapat memperhatikan kondisi manjemen rumah sakit akibat pandemi covid. Mengingat selama ini yang diperhatikan hanya tunjangan atau jasa para medis.
"Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak termasuk para dokter dan Pemda Aceh Timur operasional kita masih berjalan, tinggal kita memikirkan untuk pembayaran hutang yang tersisa, jika tidak sangat berpengaruh pada pengadaan obat-obatan" ujar Edi.
Posts
