-->

Kodim 0103 Aceh Utara Kuatkan Keramba Apung Cikal Bakal Potensi Ekonomi Desa

Effendi Nurdin author photo

Aceh Utara, BAP--Sinergisitas TNI dalam Penguatan Ekonomi Wilayah, terus digagas dalam bentuk pembinaan, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan ujung tombak suksesi program penguatan dan perbaikan Ekonomi Nasional Pedesaan.

Demikian pula program ketahanan Ekonomi yang diluncurkan oleh Komando Militer Iskandar Muda (Kodam IM) Aceh. 

Kodam IM sejak dua tahun terakhir telah mempromosikan produksi Maggot dan Azolla sebagai salah satu bentuk penunjang pakan bagi peternakan dan budidaya pengairan setempat.

Program tersebut dijalankan dalam bentuk pembinaan Ekonomi Ketahanan Wilayah. 

"Pembinaan Ekonomi merupakan bagian dari Binter, yakni ketahanan wilayah. Tentunya, sesuai tugas pokok, ini terus kita lakukan, karena sejalan dengan tupoksi satuan territorial TNI, dalam hal ini Kodim," kata Komandan Kodim 0103 Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto S.A.P didampingi Danramil 29 Langkahan Pelda Syukri, Jumat 8/4/2022.

Dikatakan, bersumber dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) Gampong Tanjong Dalam Selatan dan juga Gampong Krueng Lingka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Serka Syamsuddin telah memperkenalkan Budidaya Maggot dan Azolla terhadap satuan kelompok Keramba Apung Gampong Tanjong Dalam Selatan Kecamatan Langkahan.

Hingga saat ini, sedikitnya puluhan Keramba Apung setempat sedang memproduksi budidaya perairan air tawar jenis ikan Patin, lewat media pakan Maggot dan Azolla tersebut terus di kembangkan.

Maggot dan Azolla Media Pakan yang Efesien dan Ekonomis,
Serka Syamsuddin menjelaskan tentang Magot dan Azola secara definitif dan daya guna. 

Ia mengatakan, Maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung, itu merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latinnya. 

Seperti yang sudah disebutkan bahwa maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Budidaya Maggot sangat efektif dan memiliki tehniknya tersendiri yang tergolong mudah. Maggot tersebut diproduksi sebagai salah satu bahan pakan atau makanan ternak ungas dan budidaya ikan.

"Dengan tehnisnya budidaya Maggot tidak akan berdampak pada lingkungan dan bahkan sebaliknya Maggot ini akan menghasilkan pundi-pundi rupiah jika dijalankan dengan serius," ujarnya.

Pada awalnya, lanjut Syamsuddin, untuk melaksanakan tugas TNI dibidang pembinaan dan Pemberdayaan Binter, ia mengakui kesulitan terbesar bagi para penggeliat ternak unggas dan budidaya ikan air tawar terkendala dengan tingginya modal pakan yang dibutuhkan.

"Kami para Babinsa dari tiap Distrik Militer telah melaksanakan pelatihan khusus yang digelarkan di Kodam IM. Kami telah mempelajari seluk beluk tentang Maggot dan kegunaannya, tugas kami sebagai Abdi Desa juga Abdi Negara menyalurkan binaan tersebut terhadap Desa kami sebagai wujud Ketahanan Ekonomi Wilayah, Maggot dan Azolla adalah jawaban atas kesulitan tersebut" terangnya. 

Sementara itu, Azolla sendiri adalah tumbuhan yang hidup dan berkembang pada air tergenang, seperti di persawahan maupun lahan rawa-rawa.

Dimana tanaman Azolla sebagai tempat tumbuh (inang) bagi Annabaena Azolae. Azolla berkembangbiak secara vegetatif, yaitu dengan anakan.

Anakan yang sudah berkembang sempurna akan memisahkan diri dengan induknya, membentuk populasi yang baru.

Perkembangannya tergolong cepat, sehingga cepat juga menutupi permukaan lahan. Pada kondisi optimum azolla mampu berkembang dengan laju pertumbuhan 35% per hari.

Pada kesempatan itu, Binter TNI terus mempelajari tentang tamanan air tersebut dan juga mempelajari manfaat Annabaena Azolae ini.

Melalui Pembinaan Babinsa terkait, telah mengupas manfaat atau daya guna Azolla sangat efektif mengentaskan kesulitan bahan pakan bagi budi daya berbagai jenis ikan air tawar dan peternakan jenis unggas.

Kini, Syamsuddin tidak hanya menjadi Bintara Binaan suatu Desa, bahkan demi menyalurkan ilmu pasti produksifitas Maggot dan Azolla ini, ia telah membuka diri ke public. 

Tidak sedikit daerah atau desa-desa diluar Kecamatan Langkahan yang memanfaatkan binaan tersebut, akan tetapi bebarapa kecamatan lainnya telah melakukan konsultasi secara cuma-cuma pada dirinya. 

Bahkan dari Kabupaten tetangga juga berdatangan untuk mencari tahu teknis budidaya Moggot dan Azolla terkait.

"Bagi siapapun tetap kita layani untuk berbagi pengetahuan, jika pun ada pihak-pihak yang serius hendak melakukan binaan ini, bisa menghubungi kami. TNI akan terus terbuka bagi masyarakat," gagasnya.

Komandan Rayon Militer (Koramil) 29 Langkahan, Pelda Syukri menyatakan sikapnya untuk dapat mengajak masyarakat Langkahan khususnya untuk mendukung program ini. 

Sepenyambung tugas Kapten Inf Fachrizal mantan Dan Ramil 29 Langkahan sebelumnya, ia bertekat akan melanjutkan tugas Fachrizal di Langkahan demi kemajuan dan kemankmuran ekonomi Langkahan.

Kodim 0103 Aceh Utara, berikutnya Koramil 29 Langkahan mempercayakan Serka Syamsuddin dalam binaan tersebut. Sementara TNI akan terus mendukung dan mengembangkan Produksi Ekonomi Masyarakat Pedesaan.
Share:
Komentar

Berita Terkini