-->

Harga Daging di Aceh Tembus Rp 200.000/Kg

Abdul Rafar author photo

Aceh Utara, BAP--Sehari menjelang lebaran, warga Aceh memiliki tradisi unik yang biasa disebut dengan hari meugang, yakni hari yang dirayakan dengan cara memasak dan menyantap daging bersama keluarga.

Warga Aceh mengeluh harga daging meugang Idul Fitri 1442 H kali ini naik tajam hingga Rp 200.000/kg.

Amatan beritaacehpoe.net di sejumlah pasar tradisonal di Kota Panton Labu, Aceh Utara sejak pagi tadi hingga siang ini, ribuan masyarakat Aceh sudah berbondong-bondong menyerbu pasar-pasar daging yang sudah disediakan khusus hari ini tumbuh hampir di semua lokasi. 

Seperti di jalan Meunasah Panton, jalan Samakurok, jalan lintas Nasional, warga memadati meja-meja penjual daging musiman itu.

Seorang pedagang daging meugang Razali Juned mengakui, hari meugang Idul Fitri kali ini harga daging kampung terpaksa dijual Rp 200.000/kg. 

"Kenaikan harga tahun ini tergolong harga tertinggi, malah mungkin untuk tingkat di Indonesia harga daging di Aceh paling mahal," kata Razali Juned kepada beritaacehpoe.net di Pasar tradisional kota Panton Labu, Rabu 12/5/2021.

Menurutnya, naiknya harga daging di pasaran selain karena tingginya permintaan konsumen, harga ini juga dipicu dengan kenaikan harga kebutuhan lainnya yang membuat sejumlah harga bahan pokok dipasaran tidak stabil.

"Meskipun harga daging sapi kami jual tinggi, warga tetap antusias merebut daging sapi lokal yang kami jual. Kenaikan harga daging ini juga sudah menjadi tradisi setiap hari meugang Puasa, Idul Fitri, Idul Adha serta hari besar Islam lainnya," ujar Razali Juned.

Dilanjutkannya, para pedagang daging musiman di pasar ini hanya sedikit yang menjual daging sapi impor.

"Kami selalu memotong daging sapi kampung, karena kualitasnya bagus dan sesuai dengan permintaan warga Aceh," lanjutnya.

Sementara itu Rais Azhari yang sering disapa Cucoe Pahlawan menjelaskan bahwa kenaikan harga daging yang tajam itu membuat pembeli mengeluh, karena terjadi setiap menjelang hari meugang baik menjelang hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Sayang bagi warga penghasilan yang rendah, mungkin mereka tidak mampu membeli dengan harga daging yang semahal itu. Jadi seharusnya pemerintah setiap menjelang hari meugang dapat menekan harga daging itu stabil," pungkas Cucoe Pahlawan saat ditemui beritaacehpoe.net.

Rais Azhari yang biasanya setiap hari meugang membeli 5 kg, untuk meugang kali ini ia hanya mampu membeli 3 kg. Bisa jadi harga daging di Aceh termahal di dunia.

"Saya berharap agar pemerintah pusat maupun pemerintah Aceh dapat serius memecahkan persoalan harga daging meugang di Aceh yang setiap hari meugang Idul Fitri dan Idul Adha selalu meningkat," harapnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini