beritaacehpoe.net--Tahukah kamu siapa sosok penyumbang emas yang berada di puncak tugu Monas (Monumen Nasional) yang jadi ikon bersejarah di Jakarta?
Sumbangkan emas seberat 28 kg untuk tugu Monas, sosok Crazy Rich pertama Indonesia ini rupanya berasal dari provinsi Aceh.
Sebut saja Teuku Markam, adik dari Cut Nyak Poetra ini sukses jadi pengusaha yang kaya raya di era orde lama yang dipimpin Presiden Soekarno.
Lantas seperti apakah nasib crazy rich asal Aceh ini yang kabarnya berakhir nestapa setelah era orde baru yang dipimpin Soeharto?
Simak ulasang lengkapnya berikut ini yang dilansir Hops.ID dari akun TikTok @bigalphaid pada Rabu, 13/9/2023.
Menyandang status yatim piatu sejak kecil, nyatanya tak membuat Teuku Markam menyerah pada keadaan dan berpangku tangan.
Saat usia masih muda, Teuku Markam diketahui aktif mengikuti wajib militer dan turun ke berbagai medan perang.
Meski sempat terjun ke dunia militer, namun nampaknya hal tersebut bukanlah ambisi Teuku Markam untuk meniti karir.
Pasalnya, ia memutuskan untuk keluar dari dunia militer pada tahun 1957 dan mencoba peruntungan di bidang usaha.
Kendati memutuskan untuk menjadi pengusaha, namun bidang usaha yang ia kelola tidak jauh-jauh dari dunia militer.
Sebab, Teuku Markam yang kala itu dekat dengan Presiden Soekarno telah mendapat kepercayaan untuk mengelola senjata rampasan perang.
Perusahaan yang dibangun Teuku Markam untuk mengelola senjata rampasan perang itu, diberi nama PT. Karkam yang merupakan singkatan dari Kulit Aceh Raya Kapten Markam.
Tak hanya itu, Teuku Markam juga diketahui menjalankan bisnis lain yakni di sektor ekspor-impor dan menjadi Perusahaan pertama yang mendapat hak ekslusif di masa konfrontasi pada tahun 1960-1963.
"Richard Robinson dalam buku 'Indonesia: The Rise of Capital' menyebutkan bahwa perusahaan Teuku Markam menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki hak ekslusif pada masa konfrontasi," kata narasumber.
Berkat kesuksesan bisnis yang ia bangun, Teuku Makar diketahui memiliki aset yang bernilai jutaan Dollar Amerika hingga membuatnya tak segan-segan untuk menyumbangkan 28 kg Emas di Puncak Tugu Monas.
Namun, sayangnya nasib baik yang menyelimuti Teuku Markam di Era Orde Lama tak berlangsung lama. Pasalnya, kedekatannya dengan Presiden pertama Indonesia itu justru membuatnya ikut terseret dalam konflik Politik masa itu.
Saat terjadi pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto, Teuku Markam dituduh sebagai koruptor Soekarnoisme.
"Saat pergantian kekuasaan ke Presiden Soeharto, Teuku Markam harus dipenjarakan karena ia dituduh koruptor Soekarnoisme dan terlibat Partai Komunisme Indonesia," ungkap narasumber.
Ia pun dijebloskan ke dalam penjara dan seluruh aset Perusahaan yang Teuku Markam miliki pun jatuh ke tangan Pemerintahan Soeharto.
Perusahaan miliknya yang bernama PT. Karkam itu diambil oleh Pemerintah Orde Baru dan menjadi cikal bakal berdirinya PT. Berdikari.
Nahasnya, setelah ia bebas dari penjara ternyata Teuku Markam tidak bisa mendapatkan kembali perusahaan miliknya tersebut.
Sumber: Hops.ID