-->

Legislator PKS Ini Geram, Ini Karena Spekulasi Kasus Fadil Imran Dan Ferdy Sambo

Fery author photo

Jakarta, BAP--Anggota Komisi III DPR-RI Muhammad Nasir Djamil merasa geram dengan spekulasi di dunia maya yang menurutnya mencoreng nama baik Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kadiv nonaktif Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu dikatakan dia menyusul munculnya narasi Irjen Fadil Imran menerima suap dari Irjen Ferdy Sambo agar pengusutan tewasnya Brigadir J jalan di tempat.

Menurut saya tuduhan ini sangat serius dan berpotensi membunuh karakter kedua perwira tinggi tersebut," kata Nasir Djamil melalui layanan pesan, Rabu 27/7/2022.

Legislator Fraksi PKS itu juga menyebut tudingan kepada Irjen Fadil dan Irjen Ferdy Sambo hanya memperkeruh upaya pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J.

"Ikut memperkeruh situasi dan ingin membangun opini yang miring," kata Nasir Djamil.

Legislator Daerah Pemilihan Aceh itu pun mendukung langkah beberapa pihak yang menempuh upaya hukum atas tudingan terhadap Irjen Fadil dan Irjen Ferdy Sambo.

Dia berharap pihak kepolisian melakukan verifikasi dan mencari tahu siapa pemilik akun anonim yang menebar tudingan kepada dua jenderal tersebut.

"Sangat disayangkan ditengah upaya Polri mengusut kasus dugaan polisi tembak polisi, masih ada akun anonim yang membangun opini di tengah air yang masih berkeruh," ujar Nasir Djamil.

Nasir mengatakan spekulasi tentang tewasnya Brigadir J terus bertebaran di dunia maya. Satu di antaranya muncul di laman Wikipedia yang dibuat pihak tertentu.

Menurut Nasir Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam laman itu dituding menerima suap dari Irjen Ferdy Sambo agar pengusutan tewasnya Brigadir J jalan di tempat.

Lebih lanjut Nasir menjelaskan bahwa buntutnya, pihak sahabat Polisi Indonesia membuat laporan ke Polda Metro Jaya menyusul munculnya spekulasi tersebut.

Sementara itu Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh mengaku pertama kali melihat posting berisi narasi menyesatkan itu melalui media sosial Twitter.

"Di mana saya waktu itu tanggal 23 Juli pagi hari, saya melihat Twitter dengan isinya disebut Irjen Fadil Imran terima suap dari Ferdy Sambo atas pembunuhan berencana Brigadir J," jelas Fonda Tangguh di Polda Metro Jaya.

Dia pun membuka biodata Kapolda Metro Jaya itu di portal Wikipedia untuk memastikannya.

"Kemudian di malamnya saya cek di Wikipedia ternyata betul ini, ada beberapa poin yang disunting yang diubah oleh dia (penyunting anonim,red)," ungkapnya.

Sebelumnya, Brigadir J tewas dalam sebuah peristiwa yang disebut kepolisian sebagai insiden baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo.

Polisi mengeklaim Brigadir J tewas setelah tertembak oleh Bharada E dalam peristiwa pilu yang terjadi pada Jumat 8/7/2022 lalu red.

Adapun, polisi menarasikan bahwa baku tembak bermuara dari dugaan pelecehan seksual Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Share:
Komentar

Berita Terkini