-->

Siapa Ade Armando yang Digebuki dan Ditelanjangi di Depan Gedung DPR saat Demo 11 April?

Redaksi author photo

beritaacehpoe.net--Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma 1988–1989 dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES 1991–1993. Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran itu.

Setelah itu Ade berhenti menjadi wartawan. Ade Armando beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.

Setelah itu Ade Armando diajak bergabung oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya independen dan tidak memihak Habibie.

Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991.

Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.

Redaktur Harian Republika pada 1993-1998.

Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999.

Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.

Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU

Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.

Ketua Program S-1 di Ilmu Komunikasi FISIP UI pada 2001-2003.

Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik

Televisi–Internews 2001 sampai 2002.

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai dengan tahun 2007.

Anggota tim asistensi untuk Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dalam penyiaran naskah Rancangan Undang-Undang Pornografi sampai 2008.

Pemimpin Redaksi Madina–Online.net, versi dunia maya dari majalah Madina pada 2008-2009.

Hingga saat ini, Ade menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.

Nama Lengkap: Ade Armando

Lahir: 24 September 1961

Pendidikan: Florida State University, Amerika Serikat, Universitas Indonesia

Pekerjaan: Dosen, Pegiat Media Sosial

istri: Nina Mutmainnah Armando

Anak: Yasmin Rifdaniar, Feisal Irfansyah

Ade Armando dianiaya  sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa.

Dia dianiayai hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang.

Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa.

Ade lantas dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Guntur Romli mengatakan bahwa kehadiran Ade dalam aksi demo tersebut untuk ikut mendukung penolakan penundaan pemilu. Namun ia tidak menyangka atas adanya penyusup yang disebutnya kerap membawa nama agama untuk menyelamatkan demokrasi.

"Yang tak terduga banyak penyusup-penyusup preman-preman intoleran, radikal yang selama ini bawa-bawa agama yang tiba-tiba mengaku ingin selamatkan demokrasi," kata Guntur Romli melalui akun Twitternya @GunRomli pada Senin.

Guntur Romli lantas menilai kalau pihak yang melakukan penyerangan terhadap Ade menjadi bukti preman-preman intoleran, radikal dan garis keras yang selama ini mempolitisasi agama.

Alih-alih menyelamatkan demokrasi, ia malah menuding kelompok penyerang Ade lah yang malah merusak demokrasi.

Atas apa yang terjadi menimpa Ade, Guntur Romli meminta kepada aparat penegak hukum untuk menangkap para pelaku.

"Waktunya penegak hukum bekerja, tangkap para pelaku dan seret para penganiaya-penganiaya biadab pada Ade Armando. Jangan kasih ampun dan kasih sisa."

Diteriaki Buzzer Sebelum Dikeroyok

Video sebelum Ade Armando dikeroyok pengunjuk rasa di depan Gedung DPR viral di media sosial.

Dalam video beberapa pengunjuk rasa berteriak ke arah Ade Armando dengan kata-kata menghina. "Penjilat, pengkhianat, munafik, buzzer," kata pengunjuk rasa dalam video.

Hinaan pengunjuk rasa ini pun sempat dibalas Ade Armando dengan kata-kata "Kenapa kamu"

Tidak lama kemudian terjadilah pengeroyokan. Menyebabkan Ade Armando tergeletak di jalan dengan kondisi mengeluarkan darah.

Melalui akun Twitternya, Denny Siregar mengatakan kedatangan Ade Armando ke lokasi demo untuk menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode.

Namun, Ade Armando justru berakhir digebuki dan hampir ditelanjangi massa. Mengenai itu, Denny Siregar menyebut jika aksi demo itu disusupi pihak lain yang melakukan provokasi.

Terbukti, terdengar suara teriakan "halal darahnya" saat massa menghajar Ade Armando. Dengan kata lain, Denny mengatakan pelaku sudah pasti bukan mahasiswa.

"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dari awal menolak," cuit Denny seperti dikutip Suara.com, Senin 11/4/2022.

Tapi karena kesusupan kadrun, akhirnya diprovokasi. Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yang teriak-teriak, 'Halal darahnya'," lanjutnya.

Tak hanya itu, Denny turut membagikan video detik-detik saat Ade Armando dihajar massa. Ia turut menandai akun Divisi Humas Polri agar video itu bisa menjadi bukti penyelidikan.

Dalam video, tampak ada seorang pria yang mulai melakukan provokasi dengan memukuli Ade. Sedangkan sejumlah mahasiswa yang mengenakan jaket almamater berusaha melindungi Ade.

"Dari video awal ini terlihat kalau kadrun berpeci mulai provokasi dengan memukuli Ade Armando. Beberapa mahasiswa berusaha melindungi, tapi kadrun semakin beringas," jelas Denny.

"Video ini buat @DivHumas_Polri, supaya bisa dideteksi wajah-wajah yang di bulan puasa ini malah kemasukan setan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Denny Siregar menyebut pengeroyokan itu seperti kasus suporter Persija yang tewas. Ia menyebut aksi massa yang mengeroyok Ade Armando penuh kebencian.

"Ini mirip pengeroyokan supporter Persija Haringga Sirla yang mati dikeroyok dulu. Para pengeroyok malah kumandangkan nama Tuhan untuk melampiaskan kebenciannya pada seseorang," ujar Denny.

"Dan ini di bulan Ramadhan. Apakah mereka puasa? Tidak. Kadrun itu cuma mengaku beriman," lanjutnya.

Pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demonstrasi dari berbagai kalangan di depan gedung DPR RI, Senin 11/4/2022.

Berdasarkan Pantauan Suara.com, Ade Armando tiba-tiba menjadi bulan-bulanan sekelompok orang yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa. Akibat aksi kekerasan itu, tampak Ade Armando babak belur.

Diduga keributan itu terjadi ketika Ade Armando didatangi sekelompok orang. Tampak, terjadi dorong-mendorong ketika Ade Armando berada di tengah-tengah demonstrasi.

Ade Armando sebelumnya mengaku hadir untuk mendukung aksi yang akan dilakukan rekan-rekan mahasiswa di gedung DPR RI.

Sumber: suara.com

Share:
Komentar

Berita Terkini