-->

Serial Cinta Azizie Inspirasi Para Pejuang

Redaksi author photo

Photo: Jendral Cevdet diambil dalam Serial Flm Cinta Azizie ANTV


beritaacehpoe.net--Penggemar Serial drama Turki yang di tayang oleh Televesi  Suasta di indonesia  banyak di gemari oleh kaum dewasa.

Serial ini dimanjakan Kembali dengan kehadiran Halit Ergenç dan Bergüzar Korelyang. Dua pemeran utama serial. Shehrazat ini menyapa pemirsa ANTV lewat serial Cinta Azizie.

"Setelah sebelumnya menayangkan ulang Shehrazat, kali ini kami memanjakan penggemar serial Turki dengan menghadirkan serial terbaru," ujar Senior Manager Acquisition & Distribution ANTV, Gunawan melalui keterangan resminya, Kamis 17/12/2020.

Gunawan mengemukakan, Cinta Azizie mengisahkan tentang perang, cinta, keserakahan, pengkhianatan dan juga pengorbanan.

Cinta Azize menemani pemirsa setia ANTV mulai Jumat, 18 Desember 2020 pukul 22.15 WIB setiap Senin sampai Minggu.

"Kami harap serial Cinta Azize dapat meneruskan kesuksesan dari serial-serial Turki lainnya," terangnya.

Cinta Azize bercerita tentang Cevdet (Halit Ergenç) seorang komandan sukses kekaisaran Ottoman yang berjuang untuk negaranya dalam Perang Balkan.

Dia memiliki keluarga yang tinggal di Thessaloniki, termasuk istrinya yang cantik yaitu Azize (Bergüzar Korel) serta ketiga anaknya Ali Kemal, Hilal dan Yıldız.

Rekan Cevdet yaitu Tevfik (Onur Saylak) mengkhianatinya karena diam-diam mencintai Azize. Azize mengira Cevdet telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya dan membawa ketiga anaknya pergi dari kota.

Azize berjuang dengan keras membesarkan anak-anaknya seorang diri, hingga 8 tahun kemudian Yildiz (Pinar Deniz) tumbuh menjadi seorang wanita muda cantik yang berperilaku egois dan hanya ingin memiliki hidup yang kaya dan gemerlap.

Hilal (Miray Daner) menjadi pejuang melawan penghuni Izmir dan dengan teman-temannya diam-diam menerbitkan surat kabar untuk memprovokasi publik melawan pemerintahan.

Ali Kemal (Kubilay Aka) menjadi seorang pemuda pemarah yang berusaha mengatasi cinta rahasianya.

Hingga suatu hari, Azize bertemu kembali dengan suaminya namun dalam sosok yang berbeda. Bagaimanakah nasib keduanya?

Selain Cinta Azize, ANTV juga akan menayangkan ulang serial India berjudul "The Adventures of Hatim". Tokoh utama Hatim diperankan oleh Rajbeer Singh merupakan figur heroik pejuang yang ditakdirkan untuk menyelamatkan orang-orang dari kekuatan jahat Zargam.

Zargam merupakan penyihir yang telah membunuh kedua orang tua Hatim. Seperti apa kisah selengkapnya? Saksikan The Adventures of Hatim mulai Sabtu, 19 Desember 2020 setiap Senin sampai dengan Minggu pukul 09.00 WIB.

Vatanım Sensin (Bahasa Indonesia: Cinta Azize) adalah drama periode televisi Turki tentang tahun-tahun terakhir Kekaisaran Ottoman dan Perang Kemerdekaan Turki.

Karakter utama "Cevdet" didasarkan pada kehidupan Mustafa Mümin Aksoy, yang memiliki nama panggilan "Gavur Mümin". Episode pertama ditayangkan pada 26 Oktober 2016 pada Kanal D. Dibintangi oleh Halit Ergenç sebagai "Cevdet" dan Bergüzar Korel sebagai "Azize".

Serial ini dimulai dengan Perang Balkan, setelah Perang Dunia 1 dan kematian Hasan Tahsin, yang merupakan orang pertama yang melepaskan tembakan ke tentara Yunani yang mendarat di Izmir pada tanggal 15 Mei, 1919.

Musim pertama selesai dengan pendirian Majelis Agung Nasional Turki pada tanggal 23 April 1920.[3]

Musim kedua dimulai dengan Perjanjian Sèvres pada 10 Agustus 1920. Serial ini diakhiri dengan Pembebasan İzmir oleh Tentara Turki pada 9 September 1922.

Dan setelah sekian lama Cevdet menyamar sebagai Jendrar tentara Yunani akhirnya membuka kedoknya dengan menghabisi semua petinggi Militer Yunani.

"Kalian adalah pengkhianat, penjajah Bangsa kami, bangsa Turki," kata Cevdet sambil ngeluarkan senjatanya dan menembak Petinggi Militer Yunani.

Pasukan Yinani mengetahui kejadian itu berlari masuk kedalam ruangan rapat dimana Cevdet menghabisi para Petinggi Militer Yunani saat sedang melakukan rapat tertutup dengan Jendral Cevdet.

Akhirnya Cevdet wafat sebagai pejuang sejati dalam memperjuangkan Negaranya pada masa itu, ketika turki dijajah oleh Yunani.

Bila ada kesamaan dalam tulisan ini, penulis minta maaf, karna tulisan ini sebagian ada karya tulisan media online, yang mana penulis tidak tau lagi nama media tersebut.



Share:
Komentar

Berita Terkini