-->

PDAM Tirta Peusada Distrbusikan Air Bersih ke Rantau Selamat

Ismail Abda author photo

Aceh Timur, BAP--Warga Dusun Matang Nibong, Gampong Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Sabtu, 23/1/2021 mulai menikmati air bersih dari PDAM Tirta Peusada.

Direktur PDAM Tirta Peusada, Iskandar SH mengatakan, untuk tahap pertama pendistribusian air bersih ke rumah warga atau sambungan rumah (SR) dilakukan sebanyak 50 SR. 

"Kita terus berupaya secara bertahap untuk dapat mendistribusikan air bersih ke masyarakat sesuai permintaan dan kemampuan kita" ujar Iskandar yang dijumpai di lokasi pemasangan pipa Dusun Matang Nibong.

Menurut Iskandar, sesuai kemampuan pompa pada WTP PDAM Cabang Bayeun yang dapat mendistribusikan 2.000 liter air perdetik masih mampu menampung sekitar 1.800 pelanggan lagi. 

Kepada warga yang baru mendapat Sambungan Rumah (SR) Iskandar meyampaikan bahwa pendistribusian air tahap awal dilakukan dari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 18.00 wib dengan alasan teknis alat pendistribusian. 

Abdullah (50 tahun) warga setempat mengatakan bahwa seumur hidupnya dan bahkan sejak indonesia merdeka baru hari ini, Sabtu 23/1/2021 dapat menikmati air bersih dari PDAM. 

Menurut Dolah, panggilan akrapnya, selama ini warga Dusun yang dihuni sekitar 174 Kepala Keluarga atau berkisar 600 Penduduk ini terpaksa membeli air bersih setiap hari dengan harga Rp12.000/drum isi 200 liter di bawa khusus dari Langsa.

"Alhamdulillah hari ini kami mulai mendapatkan air bersih, kami sangat bersyukur. Dan saya merasakan seperti dalam mimpi, mulai detik ini saya tidak lagi harus memikul jerigen ratusan meter untuk mengambil air kebutuhan mandi, sedangkan untuk komsumsi tetap harus beli" ungkap Dolah kepada Direktur PDAM Iskandar. 

Masih menurut Dolah, selain harus mengangkut air tawar dari sumur umum, setiap hari Ia harus mengeluarkan uang Rp24.000 untuk membeli air, kadang disaat musim hujam Ia menampung air hujan untuk menghemat.

Rasa bahagia dan senang juga diungkapkan Yusmidar, Ibu rumah tangga yang kini berumur 55 tahun mengaku sejak kecil diharuskan orang tuanya untuk mengangkut air dari sebuah sumur umum yang jarak ratusan meter dari rumahnya. 

"Sejak kecil hingga saya berkeluaga sudah terbiasa angkut air, dan sebuah keharusan untuk kebutuhan rumah tangga, tapi hari ini saya dan warga lainnya sudah mendapat layanan PDAM" ungkap Yusmidar senang. 
Share:
Komentar

Berita Terkini