-->

Pudarnya Hubungan Kemitraan Wartawan Aceh Timur

Redaksi author photo

Oleh: Ismail Abda

Hari ini tidak harus menoleh jauh ke belakang. Namun yang terjadi belakan ini adalah bagian dari apa yang telah kita lalui sbelumnya. 

Hari ini yang kita rasakan jauh beda dengan apa yang kita rasakan puluhan tahun silam.

Dulu setiap ada acara seremoni kunjungan pejabat, baik pejabat Provinsi maupun, pejabat Pemerintah Pusat, lebih-lebih kunjungan Menteri dan Presiden, jauh hari sebelumnya Humas Pemerintah Aceh Timur sudah membangun komunikasi dengan wartawan, bahkan Humas yang berfungsi sebagai Protokoler Pemerintah menyiapkan alat transportasi untuk menunjang tugas wartawan. 

Begitu juga dalam setiap kegiatan Pemerintah selalu ada sambutan yang menyebutkan bahwa peran wartawan sangat penting, bahkan peran wartawan sangat menentukan terciptanya sebuah kemajuan daerah. 

Akan tetapi semua itu kini telah pudar, peran wartawan seakan tidak dibutuhkan lagi, seperti kunjungan Wamen PUPR misalnya, tidak ada kordinasi sama sekali antara humas dengan awak media, apalagi membantu dalam hal transportasi. Lalu siapa yang salah, jawabannya tentu ada pada kita masing-masing. 

Sebagai wartawan yang turut merasakan kenyataan seperti diatas ayo sama-sama kita mencari sebab akibatnya.

Apa karena Kabag Humas Aceh Timur tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, alasan ini kurang tepat karena dibagian Humas Aceh Timur ada sejumlah wartawan yang sudh di-PNS-kan dan di-kontrak-pada bagian humas tersebut.
 
Tapi boleh jadi mungkin pada kegiatan seremoni sebelumnya wartawan yang datang kebanyakan hanya untuk mengambil biaya liputan saja, sementara berita yang muncul tidak setimpal dengan jumlah wartawan yang hadir. 
 
Atau apa karena  pemerintah Aceh Timur telah memiliki website sendiri untuk mempublikasikan semua kegiatan pemerintah yang dikelola Diskominfo?. boleh ya.
 
Atau apa karena harga diri wartawan telah hilang dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Juga boleh jadi ya, konon dari kenyataan yang ada, di era bebasnya pendirian perusahaan PERS sekarang ini banyak menghasilkan wartawan-wartawan tanpa ada seleksi dari perusahaan PERS tersebut.
 
Boleh jadi juga kita sendiri (wartawan) yang menjauhkan diri dari humas sehingga terjadi miss komunikasi.

Dan boleh jadi karena telah hilangnya kekompakan sesama wartawan di Aceh Timur, bahkan saling menjelekkan sesama sehingga hilangnya kepercayaan Pemerintah atau mitra kerja.

Terakhir boleh jadi juga ada upaya pihak-pihak tertentu yang menciptakan rusaknya hubungan kemitraan antara media dengan Pemerintah. Wallahu'aklam bissawab.
Share:
Komentar

Berita Terkini