-->

Diduga Lecehkan Profesi Wartawan PESAWAT Angkat Bicara

Redaksi author photo
Photo : Ismail Abda, Ketua Pembina Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT).

 
 Aceh Utara, BAP.NET – Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT) menyesalkan sikap seorang  kontraktor berinisial W yang telah melecehkan profesi wartawan di depan umum. Hal tersebut disampaikan ketua Pembina PESAWAT Ismail Abda kepada awak media, Sabtu 26 September 2020.

Menurutnya, jikapun ada masalah baik tentang pemberitaan maupun masalah pribadi sebaiknya dapat diselesaikan melalui musyawarah atau jalur hukum yang berlaku, bukan menghina atau melecehkan di depan umum.

"Seharus sikap kontraktor yang tidak terpuji tersebut jangan didepan umum, apalagi antara Azhari (wartawan yang dilecehkan) tidak ada masalah apa-apa dengan Iwan". kata Ismail Abda 
 
Seperti yang sudah diberitakan sejumlah media, pelecehan dengan cara menghina dengan bahasa kotor dan tidak sopan dilakukan W didalam sebuah Caffe di kawasan Kota Pantonlabu Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. Jum’at 25 September 2020 sekitar pukul 20.22, WIB malam.

Menurut Azhar pangilan akrab Rais Azhary,  W selama ini dikenal banyak pihak sebagai rekanan (kontraktor) proyek rumah dhuafa di Aceh Timur. 

"W bersikap tak terpuji saat melihat kedatangannya ke Caffe tersebut dan langsung mengeluarkan kata-kata kasar dengan nada melecehkan profesi jurnalis" cerita Rais kepada Pembina Persatuan Wartawan Aceh Timur Ismail Abda. 

Dilanjutkannya Bahkan sikap arogansi itu mengandung unsur kebencian terhadap wartawan dan dilontarkan didepan umum kepada wartawan.

Padahal, kedatangan Azhar ke Caffe tersebut bertujuan untuk menjumpai Zubir untuk mengambil uang sisa pinjaman.

”Itupun karena saya dipanggil dan kebetulan saya lihat Zubir duduk semeja dengan Iwan di caffe tersebut bersama tokoh masyarakat dan juga ramai tamu-tamu lain disekelilingnya," kisah Rais kepada Ismail Abda.

 Dasar ujaran itu Rais terkejut, karena dirinya tidak pernah merasa ada masalah dengan beliau. Kalau ia ada masalah dengan oknum wartawan, kenapa dirinya yang jadi sasaran. Apalagi didepan umum.

Ismail Abda berpesan agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah dan tidak terulang lagi.

"Memang kita sebagai wartawan bekerja penuh resiko, bahkan resiko mati, namun semua itu tidak kita ingin atau bisa diterima semua wartawan " Tutup Ismail abda. 

Tim Redaksi

Share:
Komentar

Berita Terkini