-->

Siapa yang tidak Kenal dengan Nama Cut Nyak Dhien

Redaksi author photo

Photo Google

Oleh Istanjoeng

Nama besarnya yang telah pernah difilmkan kisah perjuangannya tidak ada yang meragukan kehebatannya dalam dunia pertempuaran melawan imperialis Belanda saat itu.

Ia dengan gagah berani telah mengorbankan jiwa raganya saat itu.

Perempuan yang lahir pada tahun 1848 kemudian menjadi seorang yang sangat ditakuti oleh musuhnya.

Telah menoreh prestasi yang gemilang saat mengusir penjajah maupun saat ini telah dinobatkan wanita terhebat di dunia.

Tentunya musuh orang Aceh saat itu adalah Belanda yang menjajah Indonesia berabad-abad.

Ia dikenal sangat pemberani dan pantang menyerah meskipun kedua belah matanya tak bisa menglihat lagi.

Namun semangat juangnya tak pernah luntur meski usia semakin renta.

Tekadnya hanya satu, tidak membiarkan sejengkal tanah Aceh pun dikuasai oleh imperialis Belanda saat itu.

Bergerilya antara satu hutan kehutan lain menjadi rutinitasnya semasa hidupnya. Hidupnya dihabiskan dalam perang gerilya.

Penumpasan penjajah Belanda, itu misi utamanya. kata-katanya yang sangat terkenal saat itu adalah melawan "Kahpe-kaphe Belanda".

Dialah salah satu tokoh Aceh yang sangat piawai dalam mengatur strategi perang dan menjadi wanita terbaik di seluruh kepulauan Nusantara.

Cut Nyak Dhien bersama suaminya Tuanku Umar berjuang mati-matian bersama rakyat Aceh.

Tentunya hanya ada satu niat sucinya adalah mengusir keluar penjajah dibawah cengkraman Belanda dari tanah Rencong Aceh.

Dialah salah seorang tokoh penting dalam perjungan untuk membebaskan Aceh dari imperialisme Belanda sampai akhir hayatnya.

Siapa sangka, ternyata sosok perempuan ini kini menjadi tokoh dunia yang sangat dihormati. Namanya bukan sekedar dikenal di Aceh maupun di Indonesia.

Kini namanya sudah membumbung tinggi sampai keluar Negeri. Hal ini mengemuka setalah ada penjelasan dari Ketua Pansus I Qanun Wali Nanggroe.

Ia mengatakan sepulangnya dari Malaysia, ia mendapatkan salah satu surat kabar yang menulis Cut Nyak Dhien perempuan terhebat di dunia. Dalam majalah tersebut, lanjutnya lagi, Cut Nyak Dhien dinobatkan sebagai tentara wanita terhebat di dunia. Tak tanggung-tangung, Cut Nyak Dhien menempatkan posisi kedua. 

Ini membuktikan bahwa peran perempuan dalam mengisi kemerdekaan sangat besar. 

Peran perempuan dalam membela Aceh juga sangat banyak. Sedangkan untuk posisi pertama didapatkan oleh Marry E Walker merupakan wanita pertama dalam angkatan tentara Amerika Serikat. 

"Lihat Cut Nyak Dhien orang nomor dua terhebat di dunia," pungkas Ketua Pansus I Qanun Wali Nanggroe dihadapan puluhan Perempuan Aceh yang sedang mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum Kamis (11/10) di ruang serba guna DPR Aceh. 

Nama majalah yang mengeluarkan 10 Tentara Wanita Terhebat di Dunia yaitu Surat Khabar Keadilan Malaysia. 

Dalam surat khabar tersebut sebagaimana yang diberikan foto copy pada setiap wartawan menunjukkan Cut Nyak Dhien tertera namanya diurutan nomor dua. 

Kemudian peringkat ketiga masih sebagaimana dituliskan dari Surat Khabar Keadilan Malaysia yaitu Opha M.Johnson. Ia merupakan wanita pertama yang menjadi tentara angkatan laut Amerika Serikat semasa perang dunia ke-2. 

Lalu disusul oleh Loretta Walsh peringkat ke-4, ia juga berasal dari Amerika Serikat menjadi angkatan laut dimasa perang dunia pertama. 

Selanjutnya yang berada diposisi ke-5 didapatkan oleh Oveta Culp Hobby, masih dari Amerika Serikat dari angkatan darat yang mendapat Pingat US Army Distinguished Service. Posisi ke-6 Elsie S. Ot masih dari Amerika sebagai jururawat  penerbangan dalam tentara udara. 

Baru setelah itu disusul oleh Cordelia E. Cook menduduki peringkat ke-7. Ia merupakan jururawat angkatan darat Amerika Serikat pada masa perang dunia kedua. 

Baru pada peringkat ke-8 Margaret Corbin, dimana ia seorang wanita yang ikut Perang Revolusi Amerika Serikat. Pada peringkat yang ke-9 Djamila Bounhired. Ia merupakan sosok tentara dalam pejuang revolusi bumi Arab di Algaria. 

Sehingga kiprahnya dalam revolusi tersebut terkenal di seluruh dunia. Kemudian yang terakhir yaitu ke-10 didapatkan oleh Joan of Arc. Dia sangat terkenal dalam dunia tentara di Prancis. 

Dia ikut dalam tentara Prancis ketika berperang dengan pasukan British dalam upaya untuk mendapatkan kembali tanah jajahan Prancis. 

Artinya, ini menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi orang Aceh. Dimasa lalu Aceh memiliki tonggak sejarah yang gemilang keterlibatan perempuan dalam menumpas setiap bentuk penjajahan. 

Konon lagi saat ini dalam suasana aman dan damai. Tentu dipastikan perempuan bisa ikut terlibat didalamnya. 

“Dalam perang saja perempuan bisa memimpin, apa lagi sekarang,” tukas Ramli Sulaiman
Share:
Komentar

Berita Terkini